Cara Membuat Tutorial Berlangganan

Subscribe via Email

SISTEM PELUMASAN 2 LANGKAH

 Mesin berisikan banyak komponen yang bergerak dan saling bersinggungan, tanpa pelumasan komponen akan mengalami kerusakan yang disebabkan panas dari gesekan. Tujuan pelumasan adalah melapisi permukaan yang saling bergesekan dan untuk melindungi keausan karena pemakaian. Dengan adanya pelumasan mesin dapat beroperasi dengan lancar.

Fungsi pelumasan :

1. Anti gesek (anti friction effect)

2. Pendingin (cooling effect)

3. Perapat (sealing effect)

4. Bantalan (buffer effect)

5. Anti karat (rust-inhibiting effect)

6. Pembersih (cleaning effect)

Pelumas mesin 2 tak

Sistem Pelumasan Mesin 2 Langkah
1. Dicampur langsung/ Premix Lubrication
    Oleh karenanya pada kecepatan rendah dan menengah oli terlalu banyak, sehingga menghasilkan :
    a. Gas buang berasap
    b. Cepat terbentuk karbon
    c. Oli harus dicampur dengan bensin terlebih dahulu
    d. Kebutuhan oli tidak bisa disesuaikan dengan putaran dan beban mesin (lebih boros)


2. Sistem Pelumasan Terpisah (Yamaha Autolube)
    Sistem pelumasan ini telah dikembangkan untuk mengurangi kelemahan sistem pelumasan campur. Oli ditempatkan pada tangki oli dan disuplai melalui pompa oli tergantung dari kecepatan mesin.


Sebenarnya sistem ini dihubungkan dengan handle gas/ throtle valve, sehingga perbandingan campuran oli berbeda-beda tergantung kecepatan mesin dan bebannya.
Contohnya : 120 : 1 hingga 80 :1, untuk pengoperasian beban ringan, 60 ;1 hingga 40:1 untuk pengoperasian beban menengah 30 :1  hingga 18 : 1 untuk pengoperasian beban penuh. Sistem ini disebut " Yamaha Autolube " (Automatic Lubrication).


Keistimewaan Autolube

Jumlah oli yang optimum dapat diperoleh sesuai beban dan kecepatan mesin.

    Mengurangi asap pembuangan, mengurangi pembentukan karbon, mengurangi pemakaian oli yang berlebihan, tidak perlu mencampur oli terlebih dahulu.

    Menghasilkan pelumasan yang cukup. tidak perlu diragukan perbandingannya. kebutuhan oli yang mencukupi dapatdiperoleh. mesin dapat tahan lama. efisiensi pembakaran tinggi, oli lebih hemat.



Sistem Autolube.

Pompa oli digerakkan olehporos engkol. dan disambungkan dengan handel gas/throttle ke Karburator. Oleh karena itu, pengaturan jumlah oli berdasarkan kecepatan dan beban mesin.

Konstruksi dan cara kerja pompa oli

Ada dua tipe pompa oli, yang sedikit berbeda konstruksinya. Keduanya bekerja dengan sistim Plunger, oleh karena itu, cara kerja dan fungsinya hampir sama.


PRINSIP KERJA POMPA OLI

2. OPERASIONAL

    a. Proses pemasukan oli 1

        - Lubang distribusi bertemu dengan lubang pemasukan (Inlet Hole).

        - Plunger bergerak searah anak panah dan menghisap oli.

b. Proses pemasukan oli 2

    Distributor bergerak menutup lubang distributor.


c. Proses pengeluaran oli

    Distributor bergerak membuat lubang distributor bertemu dengan lubang pengeluaran.

    Plunger bergerak searah dengan arah panah, membuat oli keluar ke lubang pengeluaran.


Tipe Pompa Autolube

1. GENERAL PUMP

 Pendistribusian oli berdasarkan sistem tekan dari cam, yang digerakkan oleh poros engkol, meyebabkan plunger yang terdapat di dalam distributor bergerak bolak balik.


2. HIGH COPRESSION PUMP

    - Cam menekan plunger hingga penyemprotan terjadi dengan tekanan tinggi.

    - Pencampuran yang terjadi lebih baik.

    - Lebih cocok untuk mesin putaran rendah


3. MIC

    - Konstruksi kompak

    - Bebas perawatan 


 LANGKAH POMPA OLI MINIMUM

-           Langkah minimum pompa oli dengan  throttle gas tertutup.

-           Pada umumnya, langkah minimum pompa  oli : 0,20 ~ 0,25 mm

AIR BLEEDING

-   Apabila terdapat gelembung udara di dalam pompa oli, oli tidak dapat tersalurkan ke dalam mesin.

-     Gelembung udara akan mudah tertekan  oli, yang menyebabkan oli tidak akan mengalir.


YCLS (Yamaha Computerized Lubrication System

1. KEUNTUNGAN

    - Campuran oli dengan putaran mesin sesuai.

    - Konsumsi oli lebih irit.

2. STRUKTUR

    a. Control Unit Assy.

    b. Control Valve Assy.

3. CARA KERJA

    - Oli pelumas dari oil tank dialirkan ke oil pump.

    - Oli pelumas dari oil pump dialirkan ke control  valve sesuai dengan putaran gas.

    - Control valve membuka dan menutup aliran oli  sesuai putaran mesin.

    - Membuka dan menutupnya control valve, diatur secara electrik dari Pulsa Control Unit Assy.

    - Pada saat control valve membuka, oli yang berlebihan akan dikembalikan ke oil tank.

    - Pada saat control valve tertutup, oli akan mengalir ke karburator dan diinjeksikan ke mesin.



Posting Komentar

0 Komentar