1. Proses Bisnis Manufaktur
a. Pengertian Bisnis Manufaktur
Pengertian dari bisnis industri manufaktur
adalah kegiatan mengolah bahan baku mentah menjadi sebuah produk melalui proses
fisika dan kimia yang bertujuan mengubah bentuk, sifat, dan tampilannya. Proses
bisnis industri manufaktur ini dapat diartikan juga sebagai proses merakit bahan-bahan
menjadi sebuah produk yang bisa digunakan oleh konsumen (pemakai produk).
Pengertian manufaktur menurut disiplin ilmu
ekonomi merupakan rangkaian kegiatan untuk mengubah bahan mentah yang bernilai
ekonomis rendah menjadi suatu produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan
bernilai jual. Mengacu kepada ICRP (International Conference on Production
Engineering) pada tahun 1983 menegaskan bahwa manufaktur merupakan tahapan
dalam membuat produk, tahapannya meliputi : perancangan produk, pemilihan bahan
baku, perencanaan, manufaktur, kualitas, dan lain sebagainya.
Bisnis manufaktur merupakan bisnis apa pun yang
menggunakan komponen, suku cadang, atau bahan mentah untuk membuat barang jadi.
Barang jadi ini dapat dijual langsung ke konsumen atau ke bisnis manufaktur
lain yang menggunakannya untuk membuat produk berbeda. Bisnis manufaktur di
dunia saat ini biasanya terdiri dari mesin, robot, komputer, dan manusia yang
semuanya bekerja dengan cara tertentu untuk menciptakan suatu produk.
b. Bisnis Manufaktur
Meskipun kalian tidak berbelanja langsung ke
pabrik manufaktur, namun produk yang kalian gunakan setiap hari berasal dari
bisnis manufaktur. Lihatlah sekeliling rumah atau apartemen kalian. Televisi,
telepon yang ada di sebelah kalian, dan komputer yang kalian gunakan sekarang
adalah semua produk yang dirakit dan dibuat sebagai bagian dari bisnis
manufaktur. Ban mobil kalian dan bingkai foto yang digantung di dinding
kemungkinan besar juga diproduksi oleh jenis bisnis ini.
c. Jenis Produksi Manufaktur
Ada tiga jenis utama produksi manufaktur antara
lain: make-to-stock (MTS), make-to-order (MTO), dan make-to-assemble
(MTA). Ketiga jenis bisnis manufaktur ini memiliki risiko tertentu. Memproduksi
terlalu banyak barang menyebabkan kerugian finansial karena uang terikat pada
persediaan yang tidak diinginkan; memproduksi terlalu sedikit berarti tidak
memenuhi permintaan, yang dapat menyebabkan pelanggan beralih ke persaingan dan
menyebabkan penurunan penjualan bagi produsen. Untuk mengurangi risiko, semua
jenis bisnis manufaktur harus fokus pada menjaga biaya produksi tetap rendah,
mempertahankan kontrol kualitas yang baik, dan berinvestasi dalam manajemen
penjualan yang sangat baik.
Yuk, kalian simak penjelasan dari masing-masing
jenis produksi manufaktur sebagai berikut:
1) Make-to-Stock (MTS)
Make-to-stock merupakan strategi manufaktur tradisional yang mengandalkan data
penjualan masa lalu untuk memperkirakan permintaan konsumen dan merencanakan
aktivitas produksi terlebih dahulu. Kelemahan dari strategi ini adalah masih
menggunakan data masa lalu untuk memprediksi permintaan di masa depan. Hal ini meningkatkan
kemungkinan perkiraan dapat meleset sehingga berpotensi menjadikan produsen memiliki
stok yang terlalu banyak atau bahkan tidak cukup. Tentunya hal ini merupakan
kerugian yang besar bagi pemilik usaha.
2) Make-to-Order (MTO)
Make-to-Order (MTO) memungkinkan pelanggan untuk memesan produk yang disesuaikan dan
diproduksi sesuai spesifikasi mereka. Proses pembuatan dimulai hanya setelah
pesanan diterima, sehingga waktu tunggu pelanggan lebih lama, tetapi risiko
persediaan yang berlebihan dipotong.
3) Make-to-Assemble (MTA)
Make-to-Assemble mrupakan strategi yang mengandalkan prakiraan
permintaan untuk menyimpan komponen dasar suatu produk, tetapi mulai merakitnya
setelah pesanan diterima. Ini adalah campuran dari pendekatan MTS dan MTO.
Pelanggan dapat menyesuaikan produk dan menerimanya lebih cepat karena produsen
memiliki komponen dasar yang siap, tetapi jika pesanan tidak masuk, produsen
terjebak dengan stok suku cadang yang tidak diinginkan.
d.
Jenis Proses
Manufaktur
Ada beberapa cara di mana bisnis ini dapat
beroperasi saat menyelesaikan pembuatan produk. Berikut adalah lima jenis
proses manufaktur yang dapat Anda adopsi:
1) Manufaktur Berulang
Manufaktur berulang adalah jalur perakitan atau
produksi. Ini berjalan 24/7, manufaktur untuk produksi berulang yang
berkomitmen pada tingkat produksi.
2) Manufaktur Diskrit
Manufaktur diskrit juga merupakan jalur
perakitan atau produksi. Namun perbedaannya adalah produk akan bervariasi yang
membutuhkan operasi untuk berubah sebagai kompensasi.
3) Manufaktur Job Shop
Manufaktur job shop atau bengkel kerja
memanfaatkan area produksi. Proses ini menghasilkan batch yang lebih kecil yang
dapat diproduksi dengan kecepatan yang berbeda dan lebih diinginkan.
4) Manufaktur Proses kontinyu
Manufaktur proses kontinyu sama dengan
manufaktur berulang, karena di dalamnya menggunakan lini produksi 24/7. Namun
bahan produksinya terdiri dari gas, cairan dan bahan kimia. Di pertambangan,
materialnya bisa lebih banyak butiran.
5) Manufaktur proses batch
Manufaktur proses batch menggunakan metode
batch untuk memenuhi permintaan pelanggan. Ini dapat dipenuhi dengan satu
batch, beberapa atau proses batch dapat bersifat kontinu.
|
Tugas 2: |
|
·
Dari materi yang kalian pelajari tadi dan juga dari
keterangan guru, apakah kalian sudah jelas? Jika belum jelas, coba bertanya
kepada teman sebelahmu, catatlah jawaban temanmu! ·
Lanjutkan lagi membaca materi di bawah ini dan jika
kalian menemukan sumber informasi berupa video, silahkan kalian simak lebih
dahulu!
|
2. Jenis-Jenis Bisnis Manufaktur Secara Menyeluruh
Ada beberapa jenis industri manufaktur yang
berkembang di Indonesia. Industri manufaktur terbagi menjadi industri primer,
industri sekunder, dan industri tersier. Industri primer mengolah sumber daya
alam. Sedangkan industri sekunder mengolah hasil industri primer sehingga siap
digunakan oleh konsumen. Industri tersier ada pada bidang jasa. Contoh industri
primer bergerak pada bidang pertanian, kehutanan, peternakan, perikanan,
pertambangan, dan perminyakan. Sedangkan industri sekunder contohnya industri
yang bergerak pada bidang otomotif, pakaian, makanan, minuman, bahan bangunan,
logam, kimia, computer, elektronik, obat-obatan, tekstil, kertas, plastic, karet,
dan mebel. Industri tersier contohnya industri yang bergerak pada bidang
Kesehatan, hiburan, hotel, transportasi dan perbengkelan.
Berikut ini beberapa contoh perusahaan
manufaktur yang bisa kalian cermati antara lain:
a. Usaha bidang tekstil dan garmen
Kalian pastinya sudah tidak asing lagi dengan
kata industri pada bidang
tekstil dan garmen. Pada bisnis ini kegiatannya yaitu mengolah bahan mentah
berupa kapas menjadi benang. Benang selanjutnya diolah menjadi kain. Kain
selanjutnya diolah menjadi produk garmen. Contoh produk garmen antara lain :
baju, celana, dan lain sebagainya. Kalian dapat menemukan aktivitas bisnis ini
pada beberapa perusahaan antara lain:
● PT Sri Rejeki Isman Tbk
● PT Argo Pantes Tbk
● PT Asia
Pacific Fibers Tbk
● PT
Indo-Rama Synthetics Tbk
● dan lain sebagainya.
b. Usaha bidang kerajinan
Salah satu usaha yang terbanyak di Indonesia
adalah usaha bidang kerajinan. Peluang usaha bidang ini selain memenuhi
kebutuhan dalam negeri, juga bisa di ekspor ke luar negeri. Kalian dapat
menemukan aktivitas bisnis ini pada beberapa perusahaan antara lain:
● Cempaka Craft
● Naureen Krakatau Craft
● La Suntu Tastio
Perusahaan yang dijelaskan di atas merupakan
contoh dari industri bidang kerajinan. Industri bidang ini telah menggunakan
mesin berteknologi tinggi dan modern yang telah dirancang, diproduksi dan
dirawat menggunakan penerapan disiplin ilmu pada bidang teknik mesin.
c. Usaha bidang rekayasa teknik mesin
Ada banyak ragam usaha di bidang teknik mesin.
Salah satunya yang menjanjikan adalah usaha bidang rekayasa mesin. Industri
pada bidang ini telah menggunakan mesin perkakas konvensional hingga
modern. Contoh beberapa perusahaan yang
bergerak pada bidang ini antara lain:
● PT. Rekayasa Industri
● PT. Boma Bisma Indra (BBI)
● PT. Indonesian Marine
d. Usaha bidang pembuatan kapal laut
Indonesia merupakan negara kepulauan dan
dipisahkan lautan. Hal ini merupakan potensi yang menjanjikan untuk industri
pada bidang Perusahaan yang bergerak pada bidang ini antara lain:
● PT. PAL Indonesia (Persero)
● PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero)
● PT. Adi Luhung Sarana Segara Indonesia
e. Usaha bidang perbaikan
Salah
satu jenis usaha yang sangat menjanjikan peluang bisnisnya adalah perusahaan di
bidang perbaikan. Ada beragam jenis perusahaan pada bidang perbaikan antara
lain:
● PT. Alstom Power Energy System
● PT. Cakra Semesta Raya
● PT. LNS Indonesia
f. Usaha bidang makanan dan minuman
Usaha bidang makanan dan minuman fokus dalam
mengolah bahan mentah menjadi makanan dan minuman yang layak untuk dikonsumsi.
Hasil produk dari bidang usaha ini bisa kalian jumpai di supermarket ataupun
warung-warung kecil. Produknya berupa makanan ringan, makanan dalam kemasan,
minuman dalam kemasan, dan lain sebagainya.
Proses produksi bidang bisnis manufaktur ini
termasuk dalam kategori padat karya atau menggunakan banyak tenaga kerja.
Kalian dapat menemukan aktivitas bisnis ini pada beberapa perusahaan antara
lain:
● PT Mayora Indah Tbk
● PT Orangtua Group
● PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk
● PT Campina Ice Cream Tbk
● dan lain sebagainya.
Perusahaan yang dijelaskan di atas merupakan
contoh dari industri bidang makanan dan minuman. Industri bidang makanan dan
minuman ini telah menggunakan mesin berteknologi tinggi dan modern yang telah
dirancang, diproduksi dan dirawat menggunakan penerapan disiplin ilmu pada
bidang teknik mesin.
g. Usaha bidang agroindustri
Asda banyak sekali perusahaan yang bergerak
dalam bidang agroindustri. Salah satu contoh industri bidang peternakan adalah
PT. Japfa Comfeed Indonesia.
Sedangkan contoh industri bidang perikanan
adalah CV Banyu Biru. Selanjutnya contoh industri perkebunan adalah PT.
Perkebunan Nusantara (PTPN). Sedangkan contoh industri pertanian adalah PT
Sinarmas Agro Resources and Technology.
Perusahaan yang dijelaskan di atas merupakan
contoh dari industri bidang agroindustri. Industri bidang ini telah menggunakan
mesin berteknologi tinggi dan modern yang telah dirancang, diproduksi dan
dirawat menggunakan penerapan disiplin ilmu pada bidang teknik mesin. Kalian
bisa mencari dari internet dan sumber informasi lainnya mengenai
perusahaan-perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang agroindustri.
3. Jenis-Jenis Bisnis Manufaktur Bidang Teknik
Mesin
Jenis-jenis manufaktur pada bidang teknik mesin
umumnya menggunakan penerapan disiplin ilmu teknik mesin. Jenis-jenis manufaktur
bidang teknik mesin ini bisa kalian temui di lingkungan sekitar kalian. Ciri
khas dari bisnis manufaktur bidang teknik mesin ini adalah bergerak di bidang
pengolahan sumber daya alam, pengolahan produk dan jasa. Bidang jasa mulai dari jasa perancangan produk, jasa
pembuatan produk hingga perawatan. Contoh perusahaan yang bergerak di bidang
teknik mesin ini antara lain:
a)
PT. Rekayasa
Industri (Rekind)
PT Rekayasa Industri (Rekind) adalah perusahaan
jasa yang bergerak dalam bidang rancang bangun industri atau yang dikenal
sebagai engineering, procurement, dan construction (EPC). Selama 39
tahun mengabdi kepada bangsa dan negara, Rekind telah menyelesaikan banyak
proyek industri skala besar seperti pabrik pupuk, pabrik kimia dan petrokimia,
pabrik biofuel, proyek minyak dan gas, serta proyek pembangkit listrik dan
infrastruktur. Saat ini Rekind menjadi satu-satunya perusahaan EPC nasional
yang sepenuhnya dimiliki Indonesia. Kepemilikan saham Rekind terdiri dari PT
Pupuk Indonesia (Persero) sebesar 90,6%, PT Pupuk Kalimantan Timur (4,97%) dan
Negara Republik Indonesia (4,97%).
Rekind juga didukung oleh insinyur-insinyur dan
sumber daya manusia unggul lainnya yang tanpa kenal lelah terus berinovasi dan
mengembangkan kemampuannya demi menghasilkan karya berkualitas.
Berkat itu, Rekind selalu dipercaya sebagai
mitra pilihan bagi klien dan selalu di posisi terdepan di bidang industri EPC
yang terintegrasi. Berdiri sejak 12 Agustus 1981, keberadaan Rekind diharapkan
dapat mengurangi ketergantungan bangsa Indonesia kepada perusahaan asing dalam
pengembangan industri skala besar. Proyek-proyek yang Rekind kerjakan saat ini
telah tersebar di berbagai daerah di Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam,
dan memasuki pasar Asia Timur.
Melalui proyek yang dikerjakan, Rekind telah
berhasil membantu dalam penciptaan lapangan kerja, mendukung ketahanan pangan
nasional, membantu menggerakan roda perekonomian dengan mengalirkan listrik ke
ratusan ribu rumah dan usaha, serta mempermudah bagi masyarakat Indonesia dan
berbagai perusahaan untuk mengakses energi dan sumber daya yang dapat
bermanfaat bagi kehidupan. Rekind juga peduli terhadap keadaan bumi, hal ini
tercermin dalam program investasi dan proses penelitian dan pengembangan
Rekind, yang berfokus kepada Energi Baru dan Terbarukan. Selain itu, Rekind
juga selalu berusahan untuk berkontribusi bagi Indonesia agar dapat mandiri
dalam pengembangan teknologi pengolahan sumber daya melalui bidang usaha dan
keahlian kami. Keberhasilan Rekind telah mendapat pengakuan dari berbagai kalangan,
baik di Indonesia maupun luar negeri. Rekind juga telah masuk dalam daftar 250
kontraktor EPC Global versi Majalah Engineering News Record (ENR)
terbitan 22 Agustus 2016, Asean Engineering 2018, dan Golden Valve
Animation 2018.
Seiring berjalannya waktu, Rekind mampu
menyerap ilmu rancang bangun pabrik dari perusahaan-perusahaan EPC kelas Dunia.
Dengan menjunjung tinggi budaya perusahaan dan keselamatan kerja, Rekind selalu
bertumbuh bersama dengan karyawannya untuk menyajikan kualitas kerja terbaik bagi
klien dan kesejahteraan bangsa Indonesia. Perusahaan ini memiliki budaya kerja
industri antara lain:
· Amanah, artinya memegang teguh kepercayaan yang
telah diberikan.
· Kompeten, artinya terus belajar dan
mengembangkan kapasitas.
§ Harmonis, artinya saling peduli dan menghargai
perbedaan.
§ Loyal, artinya berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.
·Adaptif, artinya terus berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan.
· Kolaboratif, artinya mampu membangun kerja sama yang sinergis.
b) PT. Boma Bisma Indra (BBI)
Sejarah PT Boma Bisma Indra (Persero) merupakan
perusahaan hasil merger dari 3 (tiga) Perusahaan Negara (PN), antara lain: PN
Boma, PN Bisma dan PN Indra. PT. Boma Bisma Indra awalnya berdiri pada tahun
1989, sejarah perusahaan ini diawali dari nasionalisasi tiga perusahaan Belanda
yaitu NV. De Bromo 1865, NV. De Industries 1878 dan NV. De Vulkan 1918 yang
selanjutnya melalui dekrit Presiden dijadikan 3 perusahaan milik negara yaitu :
PN. Boma, PN. Bisma dan PN. Indra. Dalam perkembangannya bersama Stork
Werkspoor Sugar Belanda pada tahun 1974, sebuah perusahaan patungan
didirikan yaitu PT. Bromo Steel Indonesia. Perusahaan ini bergerak dalam bidang
desain, manufaktur dan pembangunan Pabrik Gula, Palm Oil, Steam Boiler dan
Pressure Vessel.
Selanjutnya sesuai dengan berkembangnya sektor
industri minyak dan gas, PT. BBI melakukan kerjasama dengan beberapa kelompok
perusahaan untuk mendirikan Panca Perkasa Inti Konstruksi PPIK yaitu perusahaan
yang bergerak di bidang engineering, procurement dan construction
(EPC). Pada tahun 1987, melalui kerja sama teknis dengan Klocker Humboldt-
Deutz KHD, PT. BBI membentuk Divisi baru yang bergerak dalam manufaktur
mesin-mesin Diesel berkekuatan 21 sampai 4000 HP. Pada tahun 1989 28 Agustus
1989 melalui Keppres No. 44, PT. BBI bersama 9 perusahaan milik negara yang
lain dikonsolidasikan menjadi 24 Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis
BUMNIS di bawah koordinasi Badan Pengelola Industri Strategis BPIS.
Pada tahun 1998 melalui PP No. 351998 dan Inpres No. 151998 tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan Perseroan persero di Bidang Industri yang sebelumnya 10 BUMNIS di koordinasi oleh BPIS dan sekarang berubah menjadi PT. Pakarya Industri Persero atau disingkat PT. PI sebagai Pemegang Saham Eks BUMNIS, sehingga Eks BUMNIS tersebut menjadi Anak Perusahaan PT. PI. Pada tahun 1999 PT. PI berubah nama menjadi PT. BPIS Bahana Pakarya Industri Strategis hingga saat ini.
Saat ini, PT Boma Bisma Indra (Persero) memiliki
3 unit usaha Divisi Mesin dan Peralatan Industri (MPI) di Pasuruan, Unit
Foundry di Pasuruan, unit Manajemen Proyek dan Jasa (MPJ) di Surabaya, dan PT
Bromo Steel Indonesia (PT BOSTO) di Pasuruan. Perusahaan ini didukung 350
karyawan organik dan 150 orang karyawan non organik.
Gambar 1.1
Struktur Organisasi PT. Boma Bisma Indra
Sumber: http://ptbbi.co.id/bbi/organisasi
c) PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing adalah sebuah perusahaan yang memproduksi sepeda motor. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 6 Juli 1974. Pabrik sepeda motor Yamaha mulai beroperasi di Indonesia sekitar tahun 1969, sebagai suatu usaha perakitan body dan mesin, dan logo brand diciptakan desainer YMKI, yang dimana dahulu semua komponen didatangkan dari Jepang namun sekarang dari dalam negeri Indonesia.
4. Perancangan Produk (Design for X)
Design
for X merupakan pendekatan
denotasi Design for X (DFX) memiliki arti huruf X dalam DFX menunjukkan
siklus proses (x). Salah satu metode dari
DFX adalah Design for Manufacturing (DFM). DFM merupakan metode Design
for X (DFX) dimana X mungkin berhubungan dengan satu dari lusinan kriteria
seperti reliability, robustness, serviceability dan manufacturability.
DFM
paling sering digunakan karena berhubungan langsung dengan biaya manufaktur.
Selain itu DFM bertujuan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dengan
meminimalkan biaya manufaktur. Adapun input proses DFM antara lain:
·
Sketsa, gambar,
spesifikasi produk dan alternatif disain
·
Pemahaman yang
rinci mengenai proses produksi dan perakitan.
·
Perkiraan biaya
manufaktur, volume produksi dan waktu peluncuran produk.
Dalam
menentukan biaya ada beberapa cara yang bisa kalian pilih. Cara pertama yaitu
dengan mengkasifikasikan biaya ke dalam tiga kategori yaitu:
·
Biaya Komponen:
Biaya Komponen Standar dan biaya tertentu (Custom Cost)
·
Biaya Perakitan
(Assembly Cost): biaya Pekerja, biaya perlengkapan (Equipment & Tooling
Cost)
·
Biaya Overhead:
Biaya dukungan dan biaya alokasi tidak langsung
Satu
contoh praktik baik penerapan Design for Manufacturing yang bisa kalian
pelajari yaitu mengurangi biaya manufaktur produk Air Intake Manifolds. Produk
ini dihasilkan oleh General Motors. Untuk lebih memahami mengenai Design for
Manufacturing, kalian bisa mempelajari diagram alir berikut:
Gambar 1.4 Diagram Alur Design for
Manufacturing
Sumber:
Design
for manufacture and design for 'X': Concepts, applications, and perspectives.
Computers and Industrial Engineering. (2001)
Cara
kedua dilakukan dengan cara membandingkan biaya tetap (Fixed Cost) dengan biaya
variable (Variable Cost). Cara ini mebutuhkan Bill of Material (BOM). BOM
merupakan sebuah dokumen yang dilengkapi dengan informasi biaya yang diperlukan
untuk memperkirakan biaya manufaktur.
Dalam proses bisnis manufaktur khususnya dalam bidang teknik mesin diperlukan adanya pengurangan biaya komponen dari produk yang dihasilkan. Langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi biaya komponen antara lain:
·
Memahami
hambatan yang terjadi selama proses produksi,
·
Memahami apa
saja yang menjadi pemicu pembengkakan biaya,
·
Merancang ulang
komponen untuk mengurangi tahapan proses,
· Memilih skala ekonomi yang sesuai untuk proses pembuatan komponen,
· Menstandarisasi komponen dan proses.



0 Komentar