Cara Persiapan-Persipan Mengelas Menurut Para Ahli- sebelum mengelas dilaksanakan, perlu dilakukan persiapan-persiapan yang matang agar dapat dihasilkan pengelasan yang sempurna. Guna persiapan tersebut perlu di ingat beberapa faktor dasar persiapan, yakni :
• Faktor manusia
• Faktor prosedur dan cara kerja
• Faktor bahan/material
• Faktor peralatan
• Faktor alam dan lingkungan
• Faktor maksud dan tujuan
• Faktor resiko dan akibat
• Faktor ahli perhitungan dan ukuran
Faktor Manusia
Bila membicarakan faktor manusia, maka dalam hal ini yang dimaksud adalah
manusia sebagai perancang,pelaksana,pengawas pemerikaan, dan atau penguji.
Untuk merencanakan suatu pekerjaan las diperlukan pengetahuan mekanis, ilmu
bahan/metallurgi,fisika teknik dan keselamatan kerja dalam mengelas dan
konstruksi.
Dalam merencanakan pekerjaan pengelasan harus diketahui terlebih dahulu
untuk apa suatu kontruksi dibuat, bagaimana membuatnya, bagaimana menggunakan
peralatan/kontruksi tersebut, hal-hal apa yang mungkin dapat terjadi dengan
kontruksi tersebut.
Dari semua itu dapat dipilih suatu prosedur yang benar/tepat. manusia sebagai pelaksana pengelasan paling tidak harus memenuhi beberapa persyaratan seperti :
• Sehat jasmani dan rohani
• Berketerampilan mengelas
• Berpengalaman dalam pekerjaan kontruksi
• Mengetahui sedikit ilmu bahan dalam pengelasan
• mengetahui syarat-syarat keselamatan dalam pengelasan
Dan yang terakhir, lulus dan berijazah dalam prakualifikasi yang
dilaksanakan pihak-pihak yang berwenang dalam hal ini.
Sebagai pemeriksa dituntut pengetahuan teoritis tentang pengelasan di
samping pengetahuan di bidang kontruksi mekanik, keselamatan kerja, metallurgi,
karat/korosi dan keterampilan di bidang inspeksi, uji tanpa merusak dan
lain-lain.
Hasil pemeriksaan dan saran-saran pemeriksaan,sangat menentukan mutu las yang sekaligus juga mutu suatu kontruksi.
Jadi fungsi seseorang pemeriksa tidak kalah pentingnya dengan pihak pelaksana pengelasan,juga menuntut mutu, kerapian juga kecepatan pengelasan.
Faktor prosedur dan cara kerja
Sebelum melaksanakan pekerjaan pengelasan, persiapan harus matang seperti misalnya : pengalasan tersebut di maksudkan untuk menyambung atau menutup,melapis, mengunci dan sebagainya.
Bahan-bahan apa saja yang akan di las, apakah sama apakah berbeda.
Apakah kontruksi dimaksudkan untuk menahan beban,tekanan, bocoran, getaran, gesekan/erosi, tenaga-tenaga mekanis, seperti daya duntir, tekuk, tarik dan sebagainya, berbagai pengaruh fisik seperti panas,dingin, basah, serangan karat dan sebagainya.
Hal-hal tersebut di atas dapat di tentukan kemudian :
- Prosedur
pengelasan yagn tepat.
- Cara
pengelasan yang benar,efisien dan selamat.
- Ukuran
dan bahan pokok atau tambahan yang mengetahui syarat dan ekonomis.
- Selanjutnya
setelah prosedur pengelasan telah tersusun, maka cara-cara kerja
pengelasan yang benar/tepat juga harus disiapkan.
Pengelasan jika ditinjau dari cara penerjaan dapat dibagimenjadi
sebagai berikut :
- pengelasan
datar (flat welding).
- pengelasan
horisontal (horizontal welding)
- pengelasan
vertikal (vertical welding)
- pengelasan
diatas kepala (overhaed)
Faktor bahan
Jenis, cara, peralatan dan bentuk serta ukuran-ukuran ayng diperlukan dalam pengelasan dan tindakan-tindakan apa yang diperlukan sebelum dan sesudahnya (misalnya preheating/pemanasan pendahuluan dan post heating/pembuangan tegangan), sangat tergantung dari jenis bahan yang akan di las.
Pemilihan bahan juga harus sesuai dengan bahan bakar(parent material) untuk mencegah hal-hal yang tidak di inginkan seperti stress cracking (retak tangan) crystal growth (pertumbuhan kristal) dan sebagainya.
Sebagai contoh sebagai berikut :
(backing strip) cincin timpu tidak perlu.pemanasan pendahuluan 350 derajad F pemanasan antar alur alas (interpass) = 350 derajad F. pemansan akhir (post weld heat treatment) 1.325 hingga 1.375 derajad F selama dua jam dan di dinginkan menajadi 1.100 derajad F dengan derajad pengaturan panas 250 derajad F per jam, dibungkus dengan bahan isolasi dan setelah 1.100 derajad F di biarkan secara berlahan-lahan mendingin didalam selimut isolasi tersebut.
Data-data tersebut di atas harus dijelaskan di dalam welding procedure yang telah disusun.
Faktor peralatan
Tanpa peralatan yang baik dan lengkap akan mengakibatkan bukanhanya hasil
pengelasan tidak sempurna, bahkan dapat mengakibatkan hal-hal yang lebih buruk
lagi misalnya kecelakaan dan atau kebakaran/peledakan.
oleh sebab itu baik perancang,pengawa,pelaksana,pembantu pelaksana, dan pemeriksa harus benar-benar menyadari akan hal tesebut.
Peralatan meliputi :
a. Alat bantu
Mesin las listik atau mesin las autogen (oAw = oxyacetylene welding) yang
meliputi botol gas (acetylene/propan), botol zat asam.
sumber tenaga listirik AC/DC. kabel las atau aelang gas dan angin untuk oAW. tang/tangkai las dan kelem las.
b. Alat keselamatan tukang las
- Helmet
mengelas dengan kaca hitam paling kecil No. 9 hingga 11
- Sarung
tangan las
- Selongsong
kaki las
- Apron
(jaket) las
- Baju
kerja dengan lengan panjang dan kerah leher yang dapat di tutup
c. Alat bantu tukang las
- Chipping
hammer
- Sikat
metal (carbon steal, brass, stainless steel)
- Pahat
runcing
- Hammer
- Kapur tanah panas
d. Alat keselamatan umum
- Botol
pemadam kebakaran
- Dinding
pelindung nyala
- Untuk
daerah yang mengandung gas yang mudah terbakar/meledak perlu disediakan
pula gas detector dan alat pemadam kebakaran yang lebih besar.
e. Alat-alat bantu lainnya
Stressreliefing appratus yang lengkap, seandainya diperlukan gaunging apparatus dan karbon electrodenya protable grinding machine air blower untuk mengembus gas-gas las water sprayer atau water screen untuk mengelas di daerah berbahaya karna mengandung folotile gas
f. Alat-alat PPPK, terutama untuk perawatan luka bakar dan mata
g. Alat-alat ukur
- Pengukur
panjang
- pengkur
level
- pengukur
amper
- kapur
pengukur panas (tempil stick)
h. Untuk keperluan kuality control,di perlukan
peralatan sebagai berikut
- Dye
checking kid
- Megnetic
particle
- Ultrasonic
Faktor Alam dan
lingkunga
Persiapan-persiapan tertentu itu perlu di laksanakan sebelum pengelasan di tempat-tempat dengan keadaan alam tertentu demi menyelamatkan hasil pengelasan tersebut.
Misalnya : untuk tempat-tempat dimana sering turun hujan dan kelembaban
yang tinggi,perlu di buatkan sistem pengeringan bagi elektroda low
hydrogen (didalam ruang/kamar pemanas dan di dalam dapur pengering)
dengen sistem pemanasan yang diatur sebagai berikut :
Faktor maksud dan
tujuan
Maksud dan tujuan suatu pengelasan harus jelas guna menentukan persiapan-persiapan apa yang di perlukan.Misalnya persiapan pengelasan fixed roof tank (tangki atap tetap) berbeda dengan persiapan pengelasan floating roof tank (tangki atap terapung), karena pada tangki atap terapung dituntut derajad ke bundaran yang tinggi pada dinding silindrisnya supaya atap yang terapung tersebut tidak tersangkut dan macet suaktu bergerak naik turun.
Persyaratan pengelasan bejana nertekanan rendah akan lebih longgar jika di banding dengan pengelasan bejana bertekanan tinggi (reaktor dan lain-lain).
Untuk pengelasan pada pipa uap panas lanjut uang panas di atas 400 derajad
celcius dan tekanan di atas 60 kg/Cm (kubik) dan bahannya terbuat dari
1.1/4 Cr 1/2 Mo, maka akan di perlukan persiapan-persiapan khusus untuk postweld
heat treatment (pembuangan sisa ketegangan di dalam metal)
Tujuan persiapan tersebut adalah untuk mendapatkan hasil pengelasan yang
benar/tepat (kuat,rapi,bersih dan tidak mengakibatkan kerekatan seewaktu
mendingin).

0 Komentar