Kajian ilmu sejarah bukanlah mitos
melainkan peristiwa nyata yang terjadi pada masa lampau. Sebagai ilmu, ilmu sejarah
menggunakan penelitian ilmiah untuk
menyingkap suatu kajian sejarah. Penelitian adalah usaha untuk menemukan, mengungkap, menginvestigasi, dan menganalisis suatu fenomena atau kejadian dengan prosedur ilmiah. Ketika melakukan penelitian sejarah, kalian mirip dengan
seorang detektif yang berusaha mengumpulkan
informasi sebanyak mungkin, menggunakan berbagai macam sumber untuk memperoleh data, dan selanjutnya mengolah dan menganalisis data untuk disampaikan menjadi laporan penelitian.
Penelitian
sejarah menurut Louis Gottschalk (dikutip dari Saidah, 2011) menerapkan
empat kegiatan pokok sebagai cara melakukan penelitian dan penulisan sejarah.
Keempat kegiatan tersebut
adalah 1) Mengumpul- kan berbagai informasi tertulis dan lisan yang relevan; 2)
Membuang in- formasi yang tidak jelas dan keasliannya masih diragukan; 3) Mengambil kesimpulan dari bukti dan sumber sejarah
yang tepercaya; dan 4) me- rangkai semua bukti dan sumber menjadi
laporan.
Selanjutnya metode yang digunakan dalam melakukan penelitian sejarah (Lohanda, 2011; Saidah, 2011; Herlina, 2020) adalah sebagai berikut:
1. Heuristik yang berarti mengumpulkan berbagai data dari berbagai
sumber sejarah.
2. Kritik dan verifikasi yang berarti melakukan pemeriksaan keaslian
sumber sejarah.'
3. Intepretasi yaitu menafsirkan dan memahami makna keterkaitan dari
sumbersumber sejarah yang telah diverifikasi.
4. Historiografi yaitu tulisan, hasil penelitian dan laporan sejarah.
Ketika kalian melakukan penelitian sejarah, bagaimana kalian melakukan tahapan heuristik (mengumpulkan data) dan melakukan verifikasi data? Hal yang perlu kalian kenali dan pahami adalah sumber sejarah. Secara umum terdapat dua macam sumber sejarah yaitu:
1. Sumber Sejarah Primer
Sumber sejarah primer adalah
data utama yang diperoleh langsung dari subyek
dan objek penelitian. Dalam penelitian sejarah, sumber sejarah primer
adalah arsip. Menurut Lohanda (2011), arsip merupakan sumber utama dikarenakan keberadaan arsip yang tercipta
pada waktu yang bersamaan
ketika suatu peristiwa bersejarah terjadi. Arsip sebagai bukti untuk
menginformasikan suatu peristiwa. Apabila kalian tertarik melakukan penelitian
sejarah, kalian dapat mengakses arsip yang dibutuhkan, salah satunya di Lembaga Arsip Nasional RI
(kalian dapat membuka melalui situs
web anri.go.id). Arsip dapat berupa
foto, video, film, undangundang, peraturan, catatan kedinasan, surat-menyurat, notulensi rapat, peta, laporan, surat keputusan, surat
kabar, undangan, surat
perjanjian, poster dan lain-lain yang sezaman dengan peristiwa. Selain arsip, sumber sejarah primer lainnya adalah fosil, artefak dan
hasil wawancara dengan pelaku atau saksi sejarah.
1. Sumber Sejarah Sekunder
Sumber sejarah sekunder adalah data pendukung yang ditulis atau dibuat setelah kejadian selesai. Contoh dari sumber sekunder adalah hasil penelitian sejarawan, laporan penelitian yang relevan, biografi, surat menyurat dan surat kabar yang tidak sezaman dengan peristiwa, serta masih banyak lagi.
Berdasarkan bentuknya,
terdapat tiga bentuk sumber sejarah, yaitu sumber
tertulis, sumber benda, dan sumber lisan. Contoh dari sumber tertulis adalah prasasti, kronik
(catatan perjalanan traveler), babad,
hikayat, surat-surat, laporan-laporan, naskah, buku, surat
kabar dan majalah. Contoh dari sumber
lisan adalah tradisi lisan (cerita yang diwariskan antargenerasi secara lisan). Misalnya petuah dan cerita rakyat.
Contoh dari sumber benda
adalah foto, video, bangunan (contohnya rumah, candi, kantor dan lain-lain),
peralatan hidup (contohnya tembikar, guci, meja kursi, buku mesin
ketik, dan lain-lain).
0 Komentar