Cara Membuat Tutorial Berlangganan

Subscribe via Email

PROSES BISNIS OTOMOTIF

 

Pengertian Proses Bisnis

Bisnis merupakan serangkaian usaha atau kegiatan yang dilakukan seseorang atau beberapa orang (kelompok) untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau nilai tertentu melalui berbagai aktivitas, seperti produksi, penjualan, pembelian pada benda atau barang dan jasa baik berbentuk nyata (mempunyai dimensi) maupun berbentuk maya (digital).

 

Dengan arti yang luas, bisnis itu meupakan menggambarkan semua aktivitas dan institusi yang memproduksi barang dan jasa dengan menawarkan barang dan jasa tersebut untuk mendapatkan keuntungan (laba). Bisnis dapat berjalan berawal dari seorang wirausaha yang mempunyai ide serta gagasan kreatif dan inovatif terhadap peluang yang ada. Tujuannya untuk memperoleh keuntungan sehingga menciptakan bisnis baru yang belum ada atau masih jarang di masyarakat. Seorang wirausaha (pengusaha) dalam membuat atau memproduksi benda atau barang dikenal dengan istilah industri. Perubahan aspek kehidupan dan perilaku masyarakat global memengaruhi dunia industri yang dikenal dengan revolusi industri

                                        Tabel. 1.1 Perkembangan Revolusi Industri

Industri 1.0 

(Mulai tahun 1784)

Industri 2.0 

(Mulai tahun 1870)

Industri 3.0 

(Mulai tahun 1969)

Industri 4.0

(Mulai tahun 2011)

Penggunaan mesin uap

Penggunaan mesin listrik dan bahan bakar minyak

Penggunaan teknologi informasi dan otomasi

Penggunaan mesin kendali jarak jauh menggunakan jaringan Internet of Things (IoT)

Revolusi industri 4.0 pada saat ini memengaruhi kebiasaan masyarakat dunia, seperti perubahan masyarakat Indonesia yang ketergantungan smartphone, sehingga memengaruhi per- alatan industri, peralatan pembayaran keuangan, bahkan alat transportasi, seperti transportasi online (Ride Sharing/Ride Hailing) Apa saja transportasi online yang kalian tahu? (yang ada saat ini atau yang pernah ada).

 

Penggabungan teknologi otomasi dan teknologi informasi pada bidang otomotif memengaruhi proses pembelian bahan baku, proses produksi, proses penjualan produk, sampai perawatan produk. Pada awalnya menggunakan peralatan dan mesin-mesin otomatis namun saat ini dapat dikendalikan dan dipantau secara jarak jauh dengan jaringan internet.

 

Produk bisnis di bidang otomotif sangat banyak jenisnya seperti alat transportasi, alat angkat, alat angkut, peralatan khusus, alat pertanian, alat berat mining (tambang) dan konstruksi.

Proses Bisnis Bidang Otomotif

Proses bisnis bidang otomotif baik sepeda motor, mobil, dan alat berat dalam pembuatannya melibatkan banyak perusahaan. Perusahaan merupakan organisasi atau badan usaha yang melakukan produksi di mana tenaga kerja dalam melakukan kegiatan menggunakan berbagai peralatan, mesin, dan teknologi lainnya untuk mendapatkan suatu produk dan jasa melalui proses dan tahapan-tahapan tertentu.

1. Tahapan Proses Bisnis

Proses  bisnis   bidang otomotif  dalam  pelaksanaannya memerlukan beberapa tahapan, yaitu:

a. Perancangan Produk

Dalam merencanakan produk ada beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya, memprediksi peminatan dan permintaan produk, jumlah dan pengendalian bahan baku, biaya pembuatan, penjualan, dan profit yang akan diperoleh.

b. Rantai Pasokan

Rantai pasokan pada suatu perusahaan dikenal dengan istilah Suplay Chain Management (SCM). Proses ini sangat penting karena dapat meminimalkan biaya produksi dan mempercepat proses produksi.

c. Proses Produksi

Proses produksi kendaraan otomotif tidak dapat dilakukan oleh satu perusahaan produsen saja, namun melibatkan banyak perusahaan rekanan atau perusahaan supplier. Beberapa proses produksi yang dilakukan oleh produsen antara lain:

1) Press atau Stamping

Press atau Stamping merupakan proses pembentukan logam dengan menggunakan mesin press untuk membentuk suatu komponen otomotif.

2) Welding

Welding, yaitu proses penyambungan komponen- komponen kendaraan dikenal juga dengan nama pengelasan komponen.

3) Painting

Painting merupakan proses pemberian warna pada produk dan komponen sehingga produk terlihat menarik dan dapat bertahan dengan berbagai kondisi cuaca.

4) Assembling

Assembling merupakan proses perakitan komponen- komponen untuk menjadi suatu produk otomotif.

5) Inspection

Inspection dilakukan setelah produk kendaraan sudah berwujud utuh. Sebelum dikirim untuk dijual, dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada bagian-bagian produk otomotif dan memastikan produk dapat digunakan oleh konsumen dengan aman.

d. Perawatan Alat Produksi

Perawatan alat produksi merupakan suatu usaha atau kegiatan untuk menjaga kondisi alat produksi selalu dalam kondisi baik, sehingga proses produksi tidak terganggu akan masalah teknis.

2. Perusahaan Bidang Otomotif

Perusahaan bidang otomotif dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis di antaranya:

a. Perusahaan Pemegang Merek

Perusahaan pemegang merek merupakan perusahaan utama yang melakukan berbagai perencanaan produk dari fungsi, jenis, model, desain, bentuk, kapasitas, dan juga proses pembuatannya.

b. Perusahaan Perakitan

Perusahaan perakitan merupakan perusahaan yang melakukan perakitan komponen yang berasal dari beberapa perusahaan untuk menjadi suatu produk utuh.

c. Perusahaan Karoseri

Perusahaan karoseri merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai macam  bodi  kendaraan  mobil, truk, bus, dan sebagainya sesuai permintaan atau pesanan dari perusahaan pemegang merek dengan aturan dan spesifikasi tertentu.

d. Perusahaan Modifikasi

Perusahaan modifikasi merupakan perusahaan yang melakukan modifikasi atau perubahan pada bagian kendaraan, atau alat bidang otomotif sesuai keinginan pasar, kebutuhan, atau ketentuan dari perusahaan pemegang merek.

e. Perusahaan Jasa Otomotif

Perusahaan jasa otomotif merupakan perusahaan yang melakukan kegiatan produk jasa seperti perawatan, perbaikan, atau penjualan kendaraan dan alat pada bidang otomotif.

f. Perusahaan Komponen Otomotif

Perusahaan komponen otomotif merupakan perusahaan yang memproduksi berbagai  komponen-komponen otomotif sesuai pesanan dari perusahaan pemegang merek dengan aturan dan spesifikasi tertentu.

Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Proses Bisnis

1.Pengertian Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelolaan SDM di Indonesia diatur dalam Undang-Undang nomor 11 Tahun 2020 tentang cipta kerja,  yang  meliputi hak dan kewajiban serta hal lain tentang hubungan antara pengusaha dengan tenaga kerja. Perencanaan tenaga kerja adalah proses pengelolaan rencana ketenagakerjaan secara prosedural untuk dijadikan dasar atau acuan dalam menyusun kebijakan, strategi, dan pelaksanaan program pembentukan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.

2. Tujuan Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelolaan atau manajemen SDM dilakukan untuk mening- katkan efektivitas karyawan dalam melaksanakan kegiatan proses produksi, sehingga tujuan organisasi atau perusahaan dapat tercapai. Bagian yang menangani sumber daya manusia pada suatu perusahaan dikenal dengan HRD (Human Resource Department). Beberapa tugas dari HRD sebagai berikut:

a.             Menyiapkan tenaga kerja dalam pemenuhan kebutuhan SDM dalam perusahaan.

b.        Pengelolaan SDM dapat diberdayagunakan untuk men- capai tujuan dari perusahaan dengan efektif dan efisien.

c.        Memfasilitasi setiap tenaga kerja untuk mendapatkan lingkungan kerja sehat, aman, serta menjamin perlindungan atas hak setiap tenaga kerja.

d.              Menyediakan jenjang karir berdasarkan penilaian kinerja tertentu.

e.        Mengembangkan kemampuan tenaga kerja untuk meningkatkan kualitas kerja, produktivitas kerja, serta memberikan kesempatan untuk beraktualisasi diri.

3.       Proses Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)

Proses pengelolaan sumber daya manusia setiap organisasi atau perusahaan akan berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan. Namun pada umumnya proses yang dilakukan dari perencanaan SDM antara lain perekrutan, penandatanganan kontrak kerja, penempatan, pembinaan tenaga kerja dengan persyaratan tertentu.

a. Perencanaan SDM (Human Resource Planning) Perencanaan SDM, yaitu proses perencanaan yang dilakukan untuk memastikan SDM tersedia dengan baik sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya. Proses perencanaan SDM      antara lain merencanakan proses          perekrutan, memelihara, serta mengoptimalisasi kemampuan tenaga kerja dalam setiap bagian individu, sehingga perusahaan dapat berkembang dengan baik.

b. Penyediaan SDM (Personnel Procurement)

Penyediaan SDM merupakan upaya untuk  menyeleksi SDM dengan kriteria tertentu yang dibutuhkan guna mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Penyediaan SDM pada perusahaan atau organisasi melalui perekrutan dengan beberapa tahapan seleksi, di antaranya: seleksi administrasi, seleksi kualifikasi, seleksi kemampuan, seleksi sikap atau perilaku dan lain sebagainya.

c. Pengembangan (Personnel Development)

Setiap tenaga kerja belum sadar akan kemampuan yang ada pada diri setiap individu baik kelemahan, kelebihan, mengakui kesalahan, kemauan untuk belajar, serta memiliki tujuan ke depan. Proses ini dilakukan perusahaan atau organisasi untuk dapat menggali potensi yang ada pada setiap tenaga kerja sehingga dapat menunjang karier tiap individu.

d. Pemeliharaan (Personnel Maintenance)

Perekrutan tenaga kerja dilakukan untuk memperoleh SDM yang berkualitas sehingga dengan kinerja yang terbaik, bersama-sama dapat mencapai tujuan perusahaan atau organisasi. Proses pemeliharaan SDM agar tetap memberikan segala kemampuannya dengan berbagai cara di antaranya dengan memberikan penghargaan, punishment (hukuman), insentif (imbalan), serta benefit (keuntungan).

e. Pemanfaatan (Personnel Utilization)

Tenaga kerja memiliki motif dan tujuan yang berbeda beda. Langkah ini dilakukan agar setiap tenaga kerja sejalan dengan rencana dan tujuan perusahaan. Tenaga kerja yang memiliki kemampuan kinerja yang baik diberikan promosi jabatan yang lebih tinggi, untuk tenaga kerja yang turun kinerjanya dapat dilakukan demosi penurunan jabatan.

 

Posting Komentar

0 Komentar