1. Pengertian
perencanaan produksi massal
Perencanaan produk adalah proses menciptakan
ide produk dan menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain
itu, perusahaan harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam
pemasarannya. Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi,
perubahan harga dan promosi.
Kesuksesan ekonomi suatu perusahaan manufaktur tergantung kepada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara cepat menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah. Hal ini bukan merupakan tanggung jawab bagian pemasaran, bagian manufaktur, atau bagian desain saja, melainkan merupakan tanggung jawab yang melibatkan banyak fungsi yang ada di perusahaan. Metode pengembangan produk berdasarkan kepada permintaan atau persyaratan serta spesifikasi produk oleh customer adalah metode yang cukup baik, karena dengan berbasis keinginan customer maka kemungkinan produk tersebut tidak diterima oleh customer menjadi lebih kecil.
Dari sudut pandang investor pada
perusahaan yang berorientasi laba, usaha pengembangan produk dikatakan sukses
jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan menghasilkan laba.Namun laba
seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung. Terdapat 5
dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan untuk menilai
kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
•
Kualitas produk
Seberapa baik produk yang
dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.
Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan
menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.
•
Biaya produk
Biaya untuk modal peralatan dan
alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya manufaktur dari
produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh
perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
•
Waktu pengembangan produk
Waktu pengembangan akan
menentukan kemampuan perusahaan dalam berkompetisi, menunjukkan daya tanggap
perusahaan terhadap perubahan teknologi dan pada akhirnya akan menentukan
kecepatan perusahaan untuk menerima pengembalian ekonomis dari usaha yang
dilakukan tim pengembangan.
• Biaya
pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan
salah satu komponen yang penting dari investasi yang dibutuhkan untuk mencapai
profit.
• Kapabilitas
pengembangan
Kapabilitas pengembangan
merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengembangkan produk
dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang
2. Produksi
massal
Produksi massal adalah nama
yang diberikan kepada sebuah metode memproduksi barang dalam jumlah besar
dengan biaya yang rendah per unitnya. Walau harganya yang murah tidak berarti
dengan kualitas rendah. Sebaliknya produksi barang dalam jumlah yang besar
telah distandarisasi oleh interchangeable parts atau peralatan yang dapat
digunakan untuk memproduksi barang yang sama.
•
Produksi terdiri atas bangunan, peralatan
(equipment) dan perkakas (tools). Disini tahap perencanaan harus mencakup
langkah-langkah kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut. Kemudian rencana
itu dilaksanakan pada tahap implementasi dan sekaligus dengan tahap
pengendaliannya. Perhatian utama dari kegiatan-kegiatan itu adalah melihat
kemajuan yang dibuat dalam mencapai target yang direncanakan. Pengadaan
(Procurement) dan instalasi peralatan serta perkakas pabrik itu. Jenis produksi
ini mungkin hanya berlangsung sekali saja dalam periode setengah dasawarsa bagi
perusahaan manufaktur.
3. Proses produksi
Ada dua jenis proses produksi,
yaitu :
a.
Membuat barang/produk dengan menggunakan mesin
serta peralatan. Hal ini disebut juga produksi.
b.
Membuat sarana produksi atau system produksi itu
sendiri. Hal ini disebut persiapan berproduksi.
Proses persiapan produksi terdiri dari kegiatan-kegiatan
seperti perencanaan, urutan-urutan proses sebagai berikut :
a. Penjadwalan
waktu
b. Pemilihan
peralatan
c. Pengerjaan
dengan perkakas
d. Mobilisasi
personalia
e. Pembelian
material
f. Pembagian
pekerjaan
Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan seperti
perencanaan dan desain produk yang dihasilkan oleh kegiatan riset dan
pengembagan.
Proses produksi disebut juga
sebagai kegiatan mengolah bahan baku dan bahan pembantu dengan memanfaatkan
peralatan sehingga menghasilkan suatu produk yang lebih bernilai dari bahan
awalnya.
Hasil dari kegiatan produksi
adalah barang dan jasa. Barang merupakan sesuatu yang memiliki sifat-sifat
fisik dan kimia, serta mempunyai masa waktu. Sedangkan jasa merupakan sesuatu
yang tidak memiliki sifat-sifat fisik dan kimia, serta tidak mempunyai jangka
waktu antara produksi dengan konsumsi.
Adapun beberapa tujuan proses
produksi adalah sebagai berikut:
a. Untuk
menghasilkan suatu produk (barang/ jasa).
b. Untuk
menjaga keberlangsungan hidup suatu perusahaan.
c. Untuk
memberikan nilai tambah/ value terhadap suatu produk.
d. Untuk
mendapatkan keuntungan sehingga tercapai tingkat kemakmuran yang diinginkan.
e. Untuk
mengganti produk yang rusak, kadaluarsa, atau telah habis.
f.
Untuk memenuhi permintaan pasar, baik pasar
domestik maupun internasional.
Dalam proses mengelola kegiatan produksi
terdapat ciri-ciri tertentu. Berikut ini adalah beberapa karakteristiknya
berdasarkan proses, sifat, dan jangka waktunya:
1. Berdasarkan Proses
· Produksi langsung, kegiatan ini mencakup produksi primer dan produksi sekunder. Produksi primer, yaitu kegiatan produksi yang diambil dari alam secara langsung. Misalnya, pertanian, pertambangan, perikanan, dan lain-lain. Produksi sekunder, yaitu proses produksi dengan menambahkan nilai lebih pada suatu barang yang ada. Misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk membuat jembatan, dan lain-lain. · Produksi tidak langsung, yaitu kegiatan produksi dengan memberikan hasil dari keahlian atau jasa. Misalnya, jasa montir, jasa kesehatan, jasa konsultasi, dan lainlain.
2. Berdasarkan Sifat Proses
Produksi
·
Proses ekstraktif, yaitu kegiatan produksi
dengan mengambil produk secara langsung dari alam.
·
Proses analitik, yaitu kegiatan produksi yang
melakukan pemisahan suatu produk menjadi lebih banyak dengan bentuk yang mirip
seperti aslinya.
3. Berdasarkan Jangka Waktu
Produksi
·
Produksi terus menerus, yaitu produksi yang
memakai berbagai fasilitas untuk menciptakan produk secara terus menerus.
Proses ini umumnya dalam skala besar dan tidak terpengaruh waktu dan musim.
· Produksi terputus-putus, yaitu produksi yang kegiatannya berjalan dilakukan tidak setiap saat, tergantung musim, pesanan, dan faktor lainnya.
Jenis-Jenis Proses Produksi
Dalam pelaksanaannya, proses ini memerlukan waktu
yang berbeda-beda, ada yang singkat, dan ada juga yang prosesnya cukup panjang.
Berdasarkan cara pelaksanaannya, proses produksi dapat dibedakan menjadi empat
jenis, yaitu:
1. Produksi Jangka Pendek
Ini adalah kegiatan produksi yang
cepat dan langsung menghasilkan produk (barang/ jasa) bagi konsumen. Contohnya
adalah produksi makanan seperti roti bakar, cakwe, gorengan, dan lain-lain.
2. Produksi Jangka Panjang
Ini adalah kegiatan produksi yang
membutuhkan waktu yang cukup lama. Misalnya, menanam padi, menanam kopi,
membangun rumah, dan lain-lain.
3. Produksi Terus-Menerus
Ini adalah kegiatan produksi yang
melakukan pengolahan berbagai bahan baku secara bertahap hingga menjadi suatu
barang jadi, dimana prosesnya berlangsung secara terus menerus. Misalnya,
pabrik yang memproduksi kertas, gula, karet, dan lain-lain.
4. Produksi Berselingan
Ini adalah kegiatan produksi yang
mengolah bahan-bahan baku dengan cara menggabungkannya menjadi suatu barang
jadi. Misalnya proses pembuatan sepeda motor, dimana setiap bagiannya
diproduksi secara terpisah (stir, ban, mesin, knalpot, dan lainnya). Proses
penggabungan bagian-bagian tersebut menghasilkan sebuah sepeda motor.

0 Komentar