A. PENGERTIAN HIDROLIK
`
Kata hidrolik berasal dari bahasa Inggris hydraulic yang berarti cairan atau minyak. Prinsip dari peralatan hidrolik memanfaatkan konsep tekanan, yaitu tekanan yang diberikan pada salah satu silinder akan diteruskan ke silinder yang lain., sesuai dengan hukum Pascal.
Peralatan hidrolik untuk memperbaiki bodi
kendaraan memiliki ukuran yang sangat bervariasi, dari peralatan yang hanya
memiliki kekuatan sekitar 1 ton, sampai dengan 50 ton. Jenis yang digunakan
disesuaikan dengan kerusakan yang terjadi. Jenisnya juga beragam dan beberapa
alat dapat saling dikombinasikan.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka
perlu diperhaikan prosedur perbaikan dengan alat hidrolik. Dalam
penggunaan berbagai peralatan hidrolik, biasanya kita sering
menggunakan oli sebagai perantara untuk menyalurkan tekanan. Jadi, perbaikan
bodi kendaraan memanfaatkan oli untuk membantu pekerjaan kita. Konsep dari
hidrolik banyak digunakan pada pemakaian sistem rem kendaraan, dongkrak
kendaraan, alat pengangkat mobil ketika dicuci, juga pada berbagai alat berat
seperti back hoe, excavator dan lain sebagainya.
Dalam perbaikan bodi kendaraan, baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang sering digunakan adalah alat pengangkat mobil (car lift), dongkrak lantai, ram atau dongkrak tenaga serta alat-alat penarik dan penekan.
a. Prinsip Kerja
Prinsip kerja yang digunakan adalah Hukum
Pascal, yaitu : benda cair yang ada di ruang tertutup apabila diberi tekanan,
maka tekanan tersebut akan dilanjutnya ke segala arah dengan sama besar.
Sistem hidrolik adalah teknologi yang
memenfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris atau
putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip jika suatu zat cair dikenakan
tekanan, maka tekanan itu akan merambat kesegala arah dengan tidak bertambah
atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian hidrolik adalah menggunakan
fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan dengan pompa hidrolik untuk
menjalankan suatu sistem tertentu.
Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi
sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang umum
dipakai. Pada prinsipnya mekanika fluida dibagi menjadi 2 bagian yaitu.
1. Hidrostatik
Yaitu mekanika fluida dalam keadaan diam
disebut juga teori persamaan kondisi dalam fluida diam. Energi yang dipindahkan
dari satu bagian ke bagian lain dalam bentuk energi tekanan. Contohnya adalah
pesawat tenaga hidrolik.
2. Hidrodinamik
Yaitu mekanika fluida yang bergerak,
disebut juga teori aliran fluida yang mengalir. Dalam hal ini kecepatan aliran
fluida cair yang berperan memindahkan energi. Contohnya Energi pembangkit
listrik tenaga turbin air pada jaringan tenaga hidro elektrik. Jadi perbedaan
yang menonjol dari kedua sistem diatas adalah keadaan fluida itu sendiri.
Prinsip dasar dari hidrolik adalah sifat
fluida cair yang sangat sederhana dan sifat zat cair tidak mempunyai bentuk
tetap, tetapi selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya. Karena sifat cairan
yang selalu menyesuaikan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan mengalir ke
berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk, sehingga
fluida cair tersebut dapat mentranferkan tenaga dan gaya. Dengan kata lain
sistem hidrolik adalah sistem pemindahan dan pengontrolan gaya dan gerakan dengan
fluida cair dalam hal ini oli. Fluida yang digunakan dalam sistem hidrolik
adalah oli.
Syarat-syarat cairan hidrolik yang
digunakan harus memiliki kekentalan (viskositas) yang cukup, memiliki indek
viskositas yang baik, tahan api, tidak berbusa, tahan dingin, tahan korosi dan
tahan aus, minimla konpressibility.
B. MANFAAT /KELEBIHAN
SISTEM HIDROLIK
Bertahun-tahun lalu manusia telah menemukan
kekuatan dari perpindahan air, meskipun mereka tidak mengetahui hal tersebut
merupakan prinsip hidrolik. Sejak pertama digunakan prinsip ini, mereka terus
menerus mengaplikasikan prinsip ini untuk banyak hal untuk kemajuan dan
kemudahan umat manusia.
Hidrolik adalah ilmu pergerakan fluida,
tidak terbatas hanya pada fluida air. Jarang dalam keseharian kita tidak
menggunakan prinsip hidrolik, tiap kali kita minum air, tiap kali kita
menginjak rem kita mengaplikasikan prinsip hidrolik.
Keuntungan Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik banyak memiliki keuntungan.
Sebagai sumber kekuatan untuk banyak variasi pengoperasian. Keuntungan sistem
hidrolik antara lain:
a. Ringan
b. Mudah dalam
pemasangan
c. Sedikit perawatan
d. Sistem hidrolik
hampir 100 % efisien, bukan berarti mengabaikan terjadinya gesekan fluida.
e. Tenaga yang
dihasilkan sistem hidrolik besar sehingga banyak diaplikasikan pada alat berat
seperti crane, kerek hidrolik dll.
f. Oli juga bersifat
sebagai pelumas sehingga tingkat kebocoran lebih jarang dibandingkan dengan
sistem pneumatik.
g. Tidak berisik.
Keuntungan Mekanik
Dapat kita lihat ilustrasi dari keuntungan mekanik, ketika gaya 50 lbs dihasilkan oleh piston dengan luas permukaan 2 in2, tekanan fluida dapat menjadi 25 psi . dengan tekanan 25 psi pada luas permukaan 10 in2 dapat dihasilkan gaya sebesar 250 lbs.
C. MACAM-MACAM SISTEM
HIDROLIK
Pompa hidrolik berfungsi mengisap fluida
oli hydrolik yang akan disirkulasikan dalam sistim hydrolik. Macam-macam pompa
hidrolik diantaranya sebagai berikut :
1. Pompa Sirip Burung
Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak
sirip yang dapat flexible bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume pada
ruang pompa membesar, maka akan mengalami penurunan tekanan, oli hydrolik akan
terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang kompressi. Oli yang bertekanan
akan dialirkan ke sistim hydrolik.
2. Pompa Torak Aksial
Pompa hydrolik ini akan mengisap oli
melalui pengisapan yang dilakukan oleh piston yang digerakkan oleh poros
rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi gerakan torak translasi,
kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara bergantian. Sehingga aliran
oli hydrolik menjadi kontinyu.
3. Pompa Torak Radial
Pompa ini berupa piston-piston yang
dipasang secara radial, bila rotor berputar secara eksentrik, maka piston2 pada
stator akan mengisap dan mengkompressi secara bergantian. Gerakan torak ini
akan berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan alira oli / fluida yang
kontinyu.
4. Pompa Sekrup
Pompa ini memiliki dua rotor yang saling
berpasangan atau bertautan (engage), yang satu mempunyai bentuk cekung,
sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat memindahkan fluida oli
secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda
gigi helix yang saling bertautan.
Ditinjau dari segi konstruksinya, alat
pengangkat kendaraan cukup banyak jenisnya, termasuk yang digunakan untuk alat
berat. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalah alat-alat angkat kendaraan
penumpang atau kendaraan ringan.
Macam-macam alat angkat yang banyak
digunakan adalah:
1. Dongkrak
Dongkrak adalah alat untuk menaikkan
kendaraan guna mempermudah pekerjaan reparasi dibagian bawah kendaraan
Jenis – jenis dongkrak :
a. Crocodile jack /
dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkel-bengkel maupun digarasi
kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat dibawa di mobil.
Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah
digunakan karena gampang menggesernya kearah posisi yang diinginkan, disamping
itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman
Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar diatas
empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas
panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik
dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20 : 1
b. Bottle jack /
dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena bentuknya seperti
botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat
kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian
bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan
kedalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan
untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah
kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya
supaya jangan sampai bengkok.
Cara Menggunakan Dongkrak
1. Letakkan ganjalan
pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yang diangkat. Sebaliknya,
letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagian belakang kendaraan yang
diangkat.
2. Dongkrak ditempatkan
ditempat yang telah ditentukan.
3. Sebelum dongkrak
mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempat pengangkatan kendaraan
tepat berada ditengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bila tidak, dongkrak dapat
slip sewaktu mengangkat kendaraan.
4. Sebelum mengangkat
dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak ada orang atau sesuatu
disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan. Jangan sekali-kali bekerja
dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan
tersebut dengan stand (penopang)
c. Car Lift
Car lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan
keleluasan yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara
leluasa dibawah kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di
bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan
sehingga perbaikan lebih mudah dilakukan.
a. Macam-macam car
lift, Car lift dibedakan menurut alat penggeraknya, yaitu :
- a. Penggerak mekanik
(poros berulir)
- b. Penggerak hidrolik,
dan
- c. Penggerak
pneumatik.
d. Safety Stand
Safety stand adalah merupakan alat penopang dan pengaman
kendaraan yang sudah diangkat dengan dongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi,
safety stand mutlak dibutuhkan karena dongkrak atau jack tidak dapat menjamin
keamanan terhadap terjadinya slip antara dongkrak dengan titik tumpu pada
kendaraan, terutama jika Cranes digunakan khusus untuk mengangkat engine dan
transmisi yang akan diperbaiki dan sekaligus untuk memasangkannya setelah
perbaikan. Untuk itu, cranes dilengkapi dengan roda agar bisa memindahkan
engine ke tempat perbaikan.
Cara menggunakan cranes
a. a. Tempatkan cranes
pada posisi aman untuk mengangkat engine atau transmisi
b. b. Jika perlu siapkan
rantai sebagai kelengkapan dari pada cranes
c. c. Ikatkan rantai pada
lengan pangangkat cranes
d. d. Tekan batang
pengungkit berulang-ulang hingga engine atau transmisi terangkat melalui rantai
e. Setelah terangkat
hingga ketinggian yang diharapkan, dorong cranes keluar Untuk menurunkan engine
atau transmisi, bukalah katup oli secara perlahan-lahan
Hidrolik terbagi dalam 2 bagian :
a.
Hidrodinamika : yaitu Ilmu yang mempelajar tentang zat cair yang
bergerak
b. Hidrostatik
: yaitu Ilmu yang mempelajari tentang zat cair yang bertekanan
Pada hidrostatik adalah kebalikan dari Hidrodinamika yaitu zat cair yang
digunakan sebagai media tenaga, zat cair berpindah menghasilkan gerakan dan zat
cair berada dalam tabung tertutup
Tekanan dan Gaya
Untuk menimbulkan tekanan maka fluida harus dikompress. Jumlah fluida
yang dikompress dan nilai tekanan tergantung dari gaya yang digunakan untuk
mengalirkan fluida dan gaya gaya yang menghambat (resisting) aliran fluida.
Pompa
hydraulic menyebabkan gerakan aliran fluida dan resisting yang diakibatkan oleh
sikuit hydraulic.
Hal
hal yang menyebabkan aliran fluida terhambat adalah:
·
Beban piston silinder, semakin besar beban
semakin besar tekanan yang dibutuhkan.
·
Jika ada back pressure, maka aliran akan
terhambat.
·
Sirkuit hydraulic yang ada, hose, valve,
fitting, filter dan orifice akan menyebabkan gesekan dan fluida sulit untuk
mengalir.
Catatan:
Gesekan aliran akan semakin besar jika:
ü Bertambah
panjangnya pipa atau hose
ü Kecepatan
oli
ü Berkurang
dengan besarnya diameter saluran.
ü Berkurang
karena temperatur oli
Tekanan dan Gaya
•
Apabila suatu zat cair mendapat tekanan maka zat cair itu akan selalu mengalir
melalui jalan yang termudah
•
Karena sifat zat cair tersebut diatas adalah merupakan suatu kelemahan karena
akan dapat merusak sistem, misalnya :
a.
Kebocoran pada fitting-fitting yang kendor
b.
Kebocoran pada seal-seal yang rusak
Fluida Hidrolik
Pada
system hydraulic, fluida yang umum digunakan adalah oli. Oli yang umum
digunakan adalah:
a.
Oli mesin ( Engine oil)
b.
Oli hydraulic (hidrolik oil)
Oli Mesin (Engine Oil)
Kekentalan (viscosity)
Kekentalan oli mesin dinyatakan dalam SAE (Society of Automotive
Engineering) dimana makin besar angkanya berarti oli mesin tersebut semakin
kental. Contoh SAE 10, SAE 20, SAE 30.
Klasifikasi Oli mesin dinyatakan dalam API (American Petrolium
Institute), dimana makin tinggi huruf akhir maka klasifikasi oli makin baik.
Contoh:
Untuk Diesel engine CA, CB, CC, CD
Untuk
gasoline engine: SA, SB, SC, SD, SE, SF
Oli Hydraulic
Pada
oli hydraulic mempunyai kekentalan dan klasifikasi sebagaimana oli mesin, hanya
tidak dinyatakan dalam SAE maupun kode API service.
Sifat
oli pada system hidrolik:
a.
Bersifat tidak dapat dimampatkan (uncrompressible).
b.
Bersifat mudah mengalir (fluidity).
c.
Harus stabil sifat fisika dan kimianya.
d.
Mempunyai sifat melumasi.
e.
Mencegah terjadinya karat.
f.
Bersifat mudah menyesuaikan dengan tempat.
g.
Dapat memisahkan kotoran kotoran.
Fungsi
fungsi fluida hidrolik:
Transmisi daya Menurut prinsip Pascal, daya hidrolik merupakan hasil
kali antara transmisi (tekanan) gaya dengan debit aliran yaitu PQ/60 KW
Pelumasan Mencegah keausan dan gesekan pada komponen Menutup Kekentalan
oli akan membantu menutup celah antar komponen. Mendinginkan Mencegah timbulnya
panas, panas yang berlebihan akibat keausan, kehilangan tekanan, kebocoran
internal.
Kerusakan Pada Oli.
Penggunaan
oli hidrolik harus dijaga dari kerusakan, karena kerusakan oli hidrolik bisa
mengakibatkan kerja yang tidak maksimal dari unit. Berikut adalah beberapa
penyebab kerusakan oli:
o
Kontaminasi (contamination)
Yaitu
kerusakan yang diakibatkan pengaruh atau kesalahan dari luar luar oli tersebut.
o
Deteriorasi (deterioration)
Yaitu
kerusakan oli yang disebabkan oleh pengaruh dari oli itu sendiri Selanjutnya
pada gambar berikut ditunjukan ganguan gangguan yang terjadi jika oli mengalami
kerusakan.
Komponen, Simbol Dan Diagram Hidrolik
Komponen hidrolik dalam system pemindah tenaga dengan system hidrolik
sangat penting untuk diketahui, fungsi dan cara kerjanya. Pembacaan symbol
symbol hidrolik sangatlah sederhana namun sangat lengkap dan mewakili sesuai
dengan kerja komponen yang sebenarnya.
Sebagai contoh pada symbol pompa, maka symbol
digambar sama persis dengan cara kerja pompa yang sebenarnya .
Komponen dan Simbol
a. Hidrolik Tangki / Hydraulic Reservoir
Tangki hydraulic sebagai wadah oli untuk digunakan pada sistem hidrolik.
Oli panas yang dikembalikan dari sistem/actuator didinginkan dengan cara
menyebarkan panasnya. Dan menggunakan oil cooler sebagai pendingin oli,
kemudian kembali ke dalam tangki
Gelembung-gelembung udara dari oli mengisi ruangan diatas permukaan
oli.Untuk mempertahankan kondisi oli baik selama mesin operasi, dilengkapi
dengan saringan yang bertujuan agar kotoran jangan masuk kembali tangki.
Hidrolik
tangki diklasifikasikan sebagai Vented Type reservoir atau pressure reservoir,
dengan adanya tekanan di dalam tangki, masuknya debu dari udara akan berkurang
dan oli akan didesak masuk kedalam pompa.
b. Pompa
Pompa hydraulic berfungsi seperti jantung dalam tubuh manusia adalah
sebagai pemompa darah
Pompa
hidrolik merupakan komponen dari sistem hidrolik yang membuat oli mengalir atau
pompa hidrolik sebagai sumber tenaga yang mengubah tenaga mekanis menjadi
tenaga hidrolik.
Klasifikasi pompa
Non Positive Displacement pump : mempunyai penyekat antara lubang
masuk/inlet port dan lubang keluar/out port, sehingga cairan dapat mengalir di
dalam pompa apabila ada tekanan.
Contoh
: Pompa air termasuk disebut juga tipe non positive diplasement.
Positive diplacement pump : Memiliki lubang masuk/inlet port dan lubang
keluar/outlet port yang di sekat di dalam pompa. Sehingga pompa jenis ini dapat
bekerja dengan tekanan yang sangat tinggi dan harus di proteksi terhadap
tekanan yang berlebihan dengan menggunakan pressure relief valve.
Contoh
: Pompa hidrolik alat-alat berat
Fixed
displacement pump : mempunyai sebuah ruang pompa dengan volume tetap (fixed
volume pumping chamber) Out putnya hanya bisa diubah dengan cara merubah
kecepatan kerja (drive speed )
Variable
displacement pump : mempunyai ruang pompa dengan volume bervariasi, outputnya
dapat diubah dengan cara merubah displacement atau drive speed, fixed
displacement pump maupun variable pump dipakai pada alat-alat pemindah tanah
d. Motor
Simbol untuk Fixed displacement motor adalah sebuah lingkaran dengan
sebuah segitiga di dalamnya.Simbol pompa mempunyai segitiga yang menunjukkan
arah aliran., dan simbol motor memiliki segitiga yang mengarah ke dalam Simbol
untuk Single elemen pump / motor yang juga termasuk reversible memiliki dua
segitiga di dalam lingkaran, masing-masing menunjukkan arah aliran.
Sebuah variable displacement pump/motor diperlihatkan sebagai simbol dasar
dengan tanda anak panah yang digambarkan menyilang
d. Saluran Hose, Pipa
Ada tiga macam garis besar yang
dipergunakan dalam penggambaran symbol grafik untuk melambangkan pipa, selang
dan saluran dalam sehubungan dengan komponen-komponen hidrolik
Splid
line digunkan melambangkan pipa kerja hidrolik. Pipa kerja ini menyalurkan
aliran utama oli dalam suatu sistem hidrolik.
Dashed
line digunakan untuk mlambangkan pipa control hidrolik. Pipa control ini
menyalurkan sejumlah kecil oli yang dipergunakan sebagai aliran bantuan untuk
menggerakkan atau mengendalikan komponen hidrolik.
Suatu
ilustrasi simbol grafik terdiri dari line kerja, Line control dan line buang
yang saling berpotongan.
Perpotongan
di gambarkan dengan sebuah setengah lingkaran pada titik perpotongan antara
satu garis dengan garis line, atau digambarkan sebagai dua garis yang saling
bepotongan.
Hubungan
antara dua garis tidak dapat diduga kecuali jika diperhatikan dengan sebuah titik
penghubung
.Titik
penghubung di gunakan untuk memperlihatkan suatu ilustrasi dimana garis-garis
berhubungan.
Jika sambungan terjadi pada bentuk T , titik penghubung dapat diabaikan karena
hubungan garis antara kedua garis tersebut terlihat jelas.
Bila
diperlihatkan suatu arah aliran tertentu, tanda kepala panah bisa ditambahkan
pada garis di dalam gambar yang menunjukkan arah aliran oli
e. Silinder hidrolik
Silider
hidrolik merubah tenaga zat cair menjadi tenaga mekanik. Fluida yang tertekan ,
menekan sisi piston silinder untuk menggerakan beberapa gerakan mekanis.
Singgle
acting cylinder hanya mempunyai satu port, sehingga fluida bertekanan hanya
masuk melalui satu saluran, dan menekan ke satu arah. Silinder ini untuk
gerakan membalik dengan cara membuka valve atau karena gaya gravitasi atau juga
kekuatan spring.
Double acting cylinder mempunyai port pada
tiap bagian sehingga fluida bertekanan bias masuk melalui kedua bagian sehingga
bias melakukan dua gerakan piston.
Kecepatan
gerakan silinder tergantung pada fluid flow rate ( gallon / minute) dan juga
volume piston.
Cycle time adalah waktu yang dibutuhkan oleh
silinder hidrolik untuk melakukan gerakan memanjang penuh. Cycle time adalah
hal yang sangat penting dalam mendiagnosa problem hidrolik.
Volume = Area x Stroke
CYCLE
TIME = (Volume/Flow Rate) x 60
f. Pressure Control Valve
Tekanan hidrolik dikontrol melalui penggunaan sebuah valve yang membuka
dan menutup pada waktu yang berbeda berdasar aliran fluida by pass dari tekanan
tinggi ke tekanan yang lebih rendah. Tanda panah menunjukan arah aliran oli.
Pressure control valve bisanya tipe pilot, yaitu bekerja secara otomatis oleh
tekanan hidrolik, bukan oleh manuasia. Pilot oil ditahan oleh spring yang
biasanya bias di adjust. Semakin besar tegangan spring, maka semakin besar pula
tekanan fluida yang dibutuhkan untuk menggerakan valve.
g. Pressure Relief Valve
Presure
Relief Valve membatasi tekanan maksimum dalam sirkuit hidrolik dengan membatasi
tekanan maksimum pada komponen-komponen dalam sirkuit dan di luar sirkuit dari
tekanan yang berlebihan dan kerusakan komponen.
Saat
Presure relief valve terbuka, Oli bertekanan tinggi dikembalikan ke reservoir
pada tekanan rendah. Presure Relief valve biasanya terletak di dalam
directional control valve.
Ada
dua macam relief valve yang digunakan yaitu :
Direct Acting Relief Valve yang menggunakan sebuah pegas kuat untuk
menahan aliran dan membuka pada saat tekanan hidrlik lebih besar daripada
tekanan pegas Pilot Operated relief valve yang menggunakan tekanan pegas dan
tekanan oli untuk menjalankan relief valve dan merupakan jenis yang lebih umum
dipakai
h. Directional Controll Valve.
Aliran fluida hidrolik dapat dikontrol dengan menggunakan valve yang
hanya memberikan satu arah aliran. Valve ini sering dinamakan dengan check
valve yang umumnya menggunakan system bola.
Simbol
directional control valve ada yang berupa gabungan beberapa symbol. Valve ini
terdiri dari bagian yang menjadi satu blok atau juga yang dengan blok yang
terpisah. Garis putus putus menunjukan pilot pressure. Saluran pilot pressure
ini akan menyambung atau memutuskan valve tergantung dari jenis valve ini
normaly close atau normally open.
Spring berfungsi untuk mengkondisikan valve dalam posisi normal. Jika tekanan sudah build up pada sisi flow side valve, saluran pilot akan akan menekan dan valve akan terbuka. Ketika pressure sudah turun kembali maka spring akan mengembalikan ke posisi semula dibantu pilot line pasa sisi satunya sehingga aliran akan terputus. Valve ini juga umum digunakan sebagai flow divider atau sebagai flow control valve.
i. Flow
Control Valve
Fungsi
katup pengontrol aliran adalah untuk mengontrol arah dari gerakan silinder
hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan
aliran oli.
Flow
control valve ada beragam macam, tergantung dari berapa posisi, sebagai contoh:
Flow
control valve dua posisi biasanya digunakan untuk mengatur aliran ke actuator
pada system hidrolik sederhana.
Simbol
symbol flow control valve dibawah ini menunjukan beberapa jenis cara
pengoperasiannya, ada yang menggunakan handle, pedal, solenoid dan lain
sebagainya.
j. Flow Control Mechanis
Ada
kalanya system hidrolik membutuhkan penurunan laju aliran atau menurunkan
tekana oli pada beberapa titik dalam sistem. Hal ini bias dilakukan dengan
memasang restrictor. Restrictor digambarkan seperti pengecilan dalam system,
dapat berupa fixed dan juga variable, bahakan bias dikontrol dengan system
lain.
k. Simbol pengkodisian zat cair
Pengkodisian
oli bisa dilakukan dengan berbagai cara, biasanya berupa filter, pemanas dan
pendingin.
Ada
2 jenis saringan yang umum dipakai yaitu :
Strainer
Terbuat dari saringan kawat yang berukuran halus.
Saringan
ini hanya memisahkan partikel-partikel kasar yang ada didalam oli.
Saringan
ini biasanya di pasang di dalam reservoir tank pada saluran masuk ke pompa.
Filter
:
Terbuat dari kertas khusus.
Saringan ini memisahkan partikel-partikel halus yang ada di dalam oli ,Saringan ini biasanya terdapat pada saluran balik ke reservoir tank
Tugas Hidrolik Oil filter adalah menapis kotoran, partikel logam dsb.
Kotoran dapat menyebabkan cepat terjadinya keausan Oil Pump, Hydrlic Cylinder dan Valve.
Saringan
filter yang halus akan menjadi buntu secara berangsur-angsur sejalan dengan jam
operasi mesin, maka elemennya perlu diganti secara berkala.
Dilengkapi
dengan by pass valve sehingga bila filter buntu, oli dapat lolos dari filter
dan kembali ke tangki. Hal ini dapat mencegah terjadinya tekanan yang
berlebihan dan kerusakan pada sistem tersebut.
l. Akumulator
Akumulator
berfungsi sebagai peredam kejut dalam system. Biasanya akumulator terpasang
paralel dengan pompa dan komponen lainnya. Akumulator menyediakan sedikit
aliran dalam kondisi darurat pada sistem steering dan juga rem, menjaga tekanan
konstan dengan kata lain sebagai pressure damper. Umumnya pada sistem hidrolik
modern digunakan akumulator dengan tipe gas.
1.
Tekanan Hidrolik menggunakan sebuah pompa (gear pump piston pump
No.4) di dalam tangki hidrolik yang digerakkan oleh sebuah motor yang terpasang
vertikal diatas tangki hidrolik.
2.
Minyak
hidrolik didorong oleh Radial Piston Pump (No.4) melalui sebuah Check Valve (No.9) yang berfungsi agar minyak hidrolik tidak kembali ke pompa
penghisap menuju ke Pressure Control Valve/Relief Valve (No. 7) melalui Four Way 2 Ball
Valve-Manifold Block (No. 5).
4.
Tekanan minyak dalam Pressure Control Valve
(No.7) digabung dengan sebuah Solenoid Unloading Valve (No.8) yang dipasang diatas Manifold Block (No.5) mendapat perintah dari Amplifier Card (Relay Control) untuk
membuka katupnya pada saat beban screw press naik dan menutupnya pada saat
beban screw press turun, sehingga sumbu silinder dapat maju mundur sesuai
dengan beban yang distel di amplifier card (relay control) yang dapat
mendeteksi ampere screw press melalui sebuah CT yang terpasang di dalam kotak
starter.
5.
Silinder
hidrolik mempunyai dua jalur
sambungan, satu didepan dan satu di belakang. Tekanan minyak yang masuk ke jalur depan, sumbu silinder
hidroliknya mundur, dan yang masuk ke jalur belakang sumbu hidroliknya maju.
6.
Minyak
hidrolik dapat disirkulasi secara otomatis dan teratur oleh pompa hidrolik ke
dalam tangki hidrolik, didinginkan melalui sebuah Intergral Oil Cooler (No.17),
kemudian disaring oleh Return Line Filter (No.12). Minyak hidrolik harus tetap
bersih dan tidak berkurang.
7.
Untuk menambah (atau berkurang) tekanan
hidrolik dapat dibuka dengan cara memutar baut yang terdapat di Pressure
Control Valve/Relief Valve (No.7) secara perlahan-lahan hingga mencapai 45 bar.
Untuk mengetahui besarnya tekanan minyak dapat melihat penunjuknya pada PressureGauge (No.11). Pressure Control Valve/Relief Valve (No.7) dan SolenoidUnloading Valve (No.11) berfungsi untuk mengatur arus tekanan ke
hidrolik silinder, dan Shut Off Valve (No.10) yang berfungsi untuk menutup tekanan hidrolikke Pressure Gauge (No.11).
8.
Ketinggian level dan suhu minyak hidrolik
didalam tangki dapat dilihat pada Fluid Level Gauge (No.15).
9.
Pengoperasian sistem hidrolik tersebut
diatas, jika menghendaki Elektro Motor Hidrolik (No.2) dapat berhenti pada tekanan kerja tertentu
dan berjalan kembali apabila tekanan kerja berkurang, maka untuk itu harus
dipasang sebuah Pressure Switch .
10. Untuk menstabilkan tekanan kerja agar tetap apabila
elektro motor berhenti, harus pula dipasang akumulator (integral oil cooler
No.17 ditiadakan). (catatan: tanpa akumulator sistem hidrolik diatas,tekanan
kerja juga stabil dan konstan karena pompa hidrolik tetap bekerja).
11. (Point 9 dan
10 diatas) Dengan menggunakan pressure switch dan akumulator dalam sistem
hidrolik ini agar elektrik motor dan pompa hidrolik dapat berhenti sejenak
(5-30detik) sangatlah tidak efesien karena biaya perawatannya mahal dan tidak
memperoleh hasil yang setimpal.
Adapun elektrik motor dan pompa hidrolik selalu
dalm keadaan ON/OFF seketika karena beban ampere teralu tinggi dan suhu panas
sehingga mudah terbakar.
Pompa yang digerakkan via fleksibel kopling selalu
disentakkan oleh ON/OFF electric motor, maka gigi dan piston pompa cepat rusak
dan sompel.
Perawatan akumulator tidak dapat dilakukan sendiri
setelah beroperasi selam 1-2 tahun, karena harus diulang dengan gas nitrogen
setiap tahun dengan alat suntik khusus-charging kit.

0 Komentar